Sinetron Safira
Sinopsis Sinetron Safira
SAFIRA adalah seorang gadis lugu yang selalu bersikap ceria dan penuh semangat. Namun siapa sangka dibalik keceriaan dan keluguannya tersimpan kepahitan hidup yang tak terbayangkan. Ibunya, AIDA, meninggalkannya saat Safira berusia 7 tahun. Sementara ayahnya, HUSEIN, adalah pemabuk yang sudah lama tak pulang, dan membawa serta DODI, kakak Safira. Sejak itu Safira yang masih sangat kecil harus belajar bertahan hidup bersama kedua adiknya FARAH dan ALI. Untung saja NENEK SAFIRA merawat mereka hingga dewasa.
Hingga suatu hari, HANA, adik Husein yang membuka usaha kos-kosan di Jakarta mengajak Safira ke Jakarta. Hana merasa sangat putus asa karena Husein yang sengaja diberinya pekerjaan menjadi penjaga kos-kosan malah diam-diam sering mencuri uang Hana dan mulai mencuri barang penyewa kos hingga selalu terjadi keributan.
Dengan berbagai cara Safira dan adik-adiknya berhasil mendatangi rumah kos-kosan milik Hana. Hana dengan senang menyambutnya, sayangnya Husein yang dalam keadaan mabuk justru tidak mengenali anak-anaknya bahkan sempat me’malak’ mereka diujung gang hingga Safira merasa sangat sedih.
Safira lebih sedih lagi mengetahui kalau kakanya, Dodi yang sejak kecil dibawa sang ayah tak jauh beda dari Husein. Suka mabuk bahkan berjudi dan bergaul dengan preman.
Sementara itu, seorang cowok tampan, yaitu DIKA (22) yang sangat mencintai ANISA (21) justru nekat melamar Anisa saat mengetahui kalau Anisa mengidap kanker otak stadium 2. Dengan sabar Dika selalu mendampingi Anisa melakukan kemoterapi, bahkan dengan penuh kasih menyisiri rambut Anisa yang mulai rontok dan menghadiahinya kerudung untuk menutupi kebotakan Anisa.
Sayangnya saat Dika dan Anisa sedang melakukan Akad Nikah, Anisa justru menghembuskan nafasnya. Hal ini sangat menghancurkan hati Dika hingga ia merasa ‘dingin’ menghadapi perempuan, meski banyak yang berusaha mendapatkan cintanya. Dika tahu gadis-gadis yang mendekatinya tak ada yang setulus Anisa, karena mengira Dika adalah pemuda dari keluarga kaya, namun mereka tak tahu kehidupan Dika yang sesungguhnya.
NASWA, ibu Dika, sesungguhnya anak tunggal keluarga yang sangat kaya. Namun karena Naswa tidak pernah bisa menjaga harta peninggalan sanga ayah, maka dalam sesaat semua warisan yang dimilikinya sudah habis, termasuk hotel yang dikelolanya. Tragisnya hotel itu malah dibeli oleh ibu tirinya, Maryam yang tidak pernah akur dengan Naswa karena Naswa dulu selalu memperlakukannya dengan tidak baik selama ayahnya masih hidup.
Dan saat benar-benar bangkrut, Naswa tak ada pilihan lain selain hidup menumpang di rumahnya sendiri yang oleh sang ayah telah diwariskan pada MARYAM. Hal ini membuat kebencian diantara keduanya bagai api dalam sekam. Baik Dika, ADITYA, juga TIA, adik-adiknya pun tidak pernah mendapat simpati dari Maryam yang menganggap mereka anak-anak manja yang salah didikan dari Naswa.
Kos-kosan yang dikelola Hana mulai kehilangan penghuni karena ulah Husein yang meresahkan para penghuni. Hanya tinggal tiga penghuni yang dengan karakter dan profesi yang berbeda; ada NENENG Jebret penyanyi dangdut yang terobsesi jadi setenar Inul, ada BENG-BENG, cowok pengangguran yang playboy namun anak mama yang tinggal bersama IIN, ibunya, lalu ada juga CITRA, gadis baik-baik mahasiswi yang jadi sahabat Safira.
Safira yang menjual kue dibantu dengan Farah yang sesungguhnya gengsi dan malas, berusaha menghidupi Husein dan Dodi. Namun Husein dan Dodi dengan tega malah sering mencuri uangnya untuk mabuk dan judi. Sementara Ali yang paling dekat dan tipikal anak baik, dengan tulus menjadi loper Koran untuk meringankan beban Safira.
Saat sedang menjual kue, Safira tak sengaja bertemu dengan Dika. Safira langsung jatuh cinta pada pandangan pertama karena ia sangat mengagumi Dika yang tampan. Saat itu hasil penjualan kue Safira akan dirampas oleh Dodi yang sedang mabuk, namun Dika yang kebetulan lewat berhenti dan menghajar Dodi habis-habisan karena tak tahu kalau Dodi adalah kakak Safira. Safira justru senang karena Dodi mendapat pelajaran, dan langsung menganggap Dika adalah seorang pahlawan yang sangat tampan.
Sejak itu Safira selalu menanti Dika melewati jalanan itu, meski Dika tak pernah mengangap keberadaannya hanya melihat Safira sebagai gadis miskin penjual kue.
Sementara itu Maryam merasa resah, karena ternyata ia mengidap penyakit jantung yang cukup akut dan ia menyadari bisa meninggal kapan saja. Apalagi saran dokter untuk perawatan khusus ditolak oleh Maryam, karena ia tak ingin memberi keleluasaan sedikit pun pada Naswa agar bisa mencuri hartanya saat Marya tak ada.
Suatu saat Safira menjual kue dikomplek dan dikejar anjing. Safira yang ketakutan nekat memanjat pagar rumah mewah yang ternyat adalah rumah Maryam. Pertama kali melihatnya Maryam langsung menyadari ada sesuatu yang beda pada gadis itu. Safira yang lugu, polos dan penuh semangat membuat Maryam seolah lupa akan masalahnya.
Bahkan Maryam mendapat ide untuk memanfaatkan Safira guna membalas dendam pada Naswa!! Maryam menceritakan pada Haris, pengacara sekaligus sahabatnya kalau ia berencana mewariskan seluruh hartanya pada Safira kalau nanti ia mati!! Meski sangat kaget dan bingung tapi Haris cuma bisa mendukung keinginan sahabatnya.
Maryam pun mulai membuat Safira dekat dengannya hingga mereka bersahabat cukup baik. Dan Maryam mengutarakan pada Safira tentang keinginannya mengangkat anak Safira, Safira betul-betul shock namun terharu karena mengira Maryam melakukan itu karena menyayanginya. Safira pun menganggap Maryam sebagai pengganti neneknya yang telah tiada.
Sayangnya saat Safira tahu kalau MAryam adalah nenek tiri Dika, Safira menjadi bimbang antara harta yang akan mengubah hidupnya atau cinta yang harus diraihnya…. Namun Safira tahu, ia harus memilih demi kebahagiaannya..
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan