Sinetron Aqso Dan Madina
Pak Ibnu Setiawan adalah seorang pengusaha kain batik yang terkenal hingga ke pelosok Indonesia. Pak Ibnu mempunyai keluarga yang sakinah, dengan seorang istri Ibu Rika Farihah dan dua orang anak perempuannya..Safira(20 tahun, Carissa Putri) dan Madina(18 tahun, Marshanda) terkenal sebagai wanita yang sopan, baik hati dan teguh beriman. Mereka berdua juga sangat kompak, akrab dan saling menyayangi melebihi apa pun.
Anak pertamanya Pak Ibnu, Safira disukai oleh Hedi anak dari Pak Haris Priyatna seorang pengusaha sutra yang mensupply sutra ke pabrik Pak Ibnu. Hedi dan Pak Haris mempunyai niat jahat untuk mengguasai hartanya. Di depan Pak Ibnu, Pak Haris dan Hedi selalu berbicara tentang Al-Qura’an seolah-olah mereka orang yang taat beragama. Sebenarnya mereka setali tiga uang, sering mabuk-mabukan bareng di berbagai club dan playboy. Pak Ibnu akhirnya berjanji kalau dia akan membicarakan masalah perjodohan Hedi dengan Safira kepada istrinya dan Safira, tetapi Pak Ibnu tidak akan memaksa anaknya. Haris sangat tau bahwa kedua anak perempuannya itu sangat penurut pada ayahnya, jadi mereka pasti mau menuruti setiap kata orang tua mereka.
Di acara pernikahan temannya Safira bertemu dengan Pasha, seorang laki-laki ganteng berumur 24 tahun, lulusan sekolah di Kairo yang khatam baca Al-Quran. Kebetulan Pasha diundang untuk membaca Al-Quran di acara pernikahan itu. Safira sangat tersentuh mendengar suaranya begitu menyentuh dan penuh perasaan. Ayahnya Pasha adalah seorang pengusaha terkenal bernama pak Hamzah yang punya pabrik sparepart mobil. Orang tua Pasha sangat taat beragama. Begitu pun adiknya Aqso (Umur 22 tahun, Dude Harlino). Aqso kuliah di Amerika. Dua bulan lagi dia akan kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan pendidikannya.
Di acara pernikahan temannya Safira bertemu dengan Pasha, seorang laki-laki ganteng berumur 24 tahun, lulusan sekolah di Kairo yang khatam baca Al-Quran. Kebetulan Pasha diundang untuk membaca Al-Quran di acara pernikahan itu. Safira sangat tersentuh mendengar suaranya begitu menyentuh dan penuh perasaan. Ayahnya Pasha adalah seorang pengusaha terkenal bernama pak Hamzah yang punya pabrik sparepart mobil. Orang tua Pasha sangat taat beragama. Begitu pun adiknya Aqso (Umur 22 tahun, Dude Harlino). Aqso kuliah di Amerika. Dua bulan lagi dia akan kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan pendidikannya.
Dari pertemuan inilah Safira dan Pasha saling tertarik,dan kemudian segera memutuskan untuk menikah. Mendengar mereka akan menikah, Hedi dan Pak Haris kesal. Pak Haris meminta Hedi untuk mendekati Madina.
Aqso dan Madina bertemu di pernikahan kakak mereka. Aqso langsung kagum melihat Madina, sementara Madina juga tertarik kepada Aqso yang sedikit bandel, lucu, jail dan nggak bisa diam. Lama-lama Aqso dan Madina mulai dekat dan diam-diam sering ketemuan.
Lama-lama Hedi dan Pak Haris tau soal kedekatan Aqso dan Madina ini, dan mereka berniat untuk memisahkan Aqso dan Madina, dan mencegah pak Ibnu mengetahui kedekatan ini supaya mereka tidak segera dinikahkan.
Waktu terus berjalan. Safira sudah hamil dua bulan. Semua kehidupan berjalan lancar. Tiba-tiba keluarga Aqso tertimpa musibah. PASHA MENINGGAL DUNIA DI DALAM KECELAKAAN PESAWAT!!! Tubuhnya pun tidak ditemukan. Kehidupan Safira menjadi kelam seketika. Orang tua Pasha sedih melihat safira yang akan melahirkan anaknya tanpa ayah. Mertuanyapun berniat untuk mencarikan pengganti Pasha. Mereka membicarakan hal tersebut kepada orang tua Safira. Orang tua Pasha bilang kalau dia sudah punya calon untuk Safira… dia adalah Aqso. Pak Ibnu langsung setuju kalau Aqso bisa menikah dengan Safira. Mereka langsung bicara sama Safira. Safira juga setuju demi masa depan anak.
Aqso dan Madina tidak tahu akan rencana itu. Hingga akhirnya mereka tahu…mereka sangat terkejut dan sedih. Awalnya Aqso menentang, namun Madina meyakinkannya dan merelakan Aqso menikahi kakaknya untuk kebahagiaan keluarganya. Aqso dan Safira pun menikah, Aqso berusaha menjadi suami yang baik. Lama-lama Safira juga mencintai Aqso. Aqso tidak bisa hidup penuh dengan kepura-puraan. Aqso meminta Madina bertemu dengannya. Aqso bilang kalau dia tidak bisa hidup tanpa Madina. Madina bilang kalau Aqso harus belajar melupakannya. Aqso bilang, kita tidak bisa menikah, tapi kita bisa jadi teman dekat. Yang bisa berbagi pikiran, dan saling curhat.
Mereka berdua sekarang sering bertemu. Hedi yang mengetahui hal itu, mempunyai rencana jahat. Hedi memfhoto setiap kali Madina dan Aqso bertemu, dan menyebarkannya. Safira nggak percaya apa yang dia lihat dengan mata kepalanya sendiri. Dia nggak percaya kalau adiknya sendiri akan berusaha menghancurkan keluarganya…Safira sedih.
Pak Ibnu sangat marah. Pak Ibnu bilang, kalau Madina mau menghentikan berita yang tak mengenakan itu, Madina harus segera menikah dengan Hedi.
Suatu hari tanpa sengaja Safira melihat email-email Madina yang masih disimpan Aqso. Dari situ Safira tahu kalau Aqso dan Madina saling mencintai di saat acara pernikahannya dengan Pasha.
Safira merasa terharu dan shock... Dia merasa berdosa, sudah menjadi penghalang cinta sejati Asqo dan Madina. Safira lari keluar untuk membeberkan hal yang sebenarnya. Akan tetapi Safira terjatuh dan mengalami pendarahan. Dokter hanya bisa menyelamatkan salah satu… bayi atau Safira. Aqso meminta agar Safira yang diselamatkan, Safira menolak. Dia meminta agar anaknya yang diselamatkan dan diberi nama “Madina”. Safira meminta mereka berjanji untuk menikah setelah dirinya meninggal. Akankah ini akan terjadi atau malah mereka akan mengalami hal-hal lain yang lebih berat lagi, jawawabannya hanya dapat dinikmati diserial Aqsa dan Madina ini.
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan